bab yang hilang

Sepertinya baru sebentar saya tidak membuka dan melanjutkan mencatat, tapi ternyata waktu tidak pernah bisa berbohong. Catatan terakhir saya tersirat tahun 2013 dan sudah lama sekali saya meninggalkannya, tak disangka sejauh ini saya hanya mencatat lewat sebuah kenangan dan menyimpannya dalam pikiran. Memang tidak semua bagian saya ingat dengan jelas persis seperti yang saya pernah lalui, hanya bagian kecil tapi sangat detail yang masih membuat tersenyum pada saat bayangan itu terlintas di kepala.



Banyak cerita dan pengalaman yang saya mampu serap, tapi memang mengingat hal yang tak terekam dengan baik itu gampang-gampang susah, yang saya maksud terekam dengan baik itu bisa saja berupa tulisan, foto, atau barang yang ada hubungannya dengan momen atau peristiwa yang di alami. Di kamar saya ada masih ada beberapa benda kenangan yang tersimpan dengan baik, ada pula yang sudah tak terselamatkan bahkan ada juga yang sengaja saya singkirkan. Karena membuat ruang di kamar menjadi lebih sempit dan tidak membuat bebas ruang gerak saya, karena keterbatasan saya menyimpan benda itu yang membuat saya mengerti sebuah arti tidak semua mampu kita bawa.
 

Dan menjadi beban buat kita melangkah atau bergerak, saya mendapatkan pengalaman itu dari perjalanan mendaki gunung. Saya pernah membawa perlengkapan dan peralatan sangat berat, awalnya karena kurang pengetahuan juga kecemasan, khawatir, dan sejenisnya yang masih dapat dikategorikan sebuah ketakutan "akan seperti apa sih di gunung nanti,... nanti di atas dinginnya kaya apa ya,... terus kalo laper makannya apaan aja,... air minumnya gimana,... kuat ga ya sampai di atas,...", semua pertanyaan itu muncul dalam otak yang mempunyai tugas yang biasa saya gunakan untuk berpikir. Pada akhirnya perlengkapan dan peralatan yang saya bawa banyak yang tidak mempunyai fungsi dan guna nya, hanya membuat saya menjadi jauh lebih lelah.
 

Kembali lagi pada benda yang mempunyai kenangan tadi, belum lama setelah pindah ke tempat singgah yang baru. Saya banyak membuang benda kenangan yang banyak membuat ruang gerak saya terbatas dan menyimpan yang masih layak disimpan, saya merasa hidup itu selalu maju ke depan dan waktu terus berjalan. Sudah seharusnya saya meninggalkan dan hanya menyimpan ke dalam format yang lebih simple yaitu kenangan dalam pikiran, agar langkah kaki saat berjalan juga ga begitu terbebani.



Memang agak berat awalnya, karena ada beberapa bab yang akan hilang, tapi biar bagaimana pun. Saya siap untuk memulainya dengan bab yang baru.

Post a Comment for "bab yang hilang"