Pengalaman pertama mendaki gunung
Aaaarrrrrghhh...!!!!!! tas carrier yang menempel dipunggung, ingin rasanya gue buang ke jurang.
Masih teringat jelas pengalaman pertama ingin merasakan naik gunung di tahun 2010, gue yang mulai nyicil peralatan dan perlengkapan untuk pendakian. Juga mencari segala sesuatu informasi yang terkait tentang pendakian dan sejenisnya yang berhubungan maupun ga ada hubungannya. (efek dari merasakan sesuatu perasaan yang berlebihan, harap maklum namanya juga pengalaman pertama.)
Mulai dari yang perlengkapan pribadi, karena memang ada perlengkapan yang ga bisa digunakan bersama (cieeee yang biasa hidup sendiri...). Perlengkapannya seperti kantung tidur (sleeping bag) sejenis selimut tapi yang menutupi seluruh badan dari ujung jempol kaki sampai ujung kepala (kaya kepongpong), jaket gunung yang bikin hangat badan (belum ketemu sih yang bisa hangatkan hati yang dingin), sepatu gunung yang tangguh untuk segala medan jalan, sarung tangan, topi rimba (biar gayanya meyakinkan udah kaya anak gunung). Waktu itu gue belanja semua perlengkapan di tokonya babeh cimone outdoor, yang ditempat itu juga merupakan tempat kumpul pecinta dan penggiat alam tangerang yang tergabung dalam suatu wadah berbagi informasi namanya FKPPAT (Forum Komunikasi Pecinta dan Penggiat Alam Tangerang).
posisi : cimone outdoor
Tangerang, jumat 10 desember 2010.
Balik kerja langsung mandi di tempat kerja, karena barang udah gue persiapkan dan packing-packing cantik sebelumnya dalam satu ransel besar yang biasa disebut carrier. Gue nunggu waktu di tempat kerja ditemeni kawan, yang kebetulan berbaik hati menemani sambil ngopi-ngopi santai dan ngabisin berbatang-batang rokok kretek. Sekitar jam 21.00 wib gue naik motor kesayangan gue yang bernama bebih ke meeting point yang ditentukan, sampai disana gue titip bebih untuk 3 hari 2 malam ke depan selama gue naik gunung (sabar ya menunggu aku kembali ya bebih, cup..cup..muaaaah). Setelah titip bebih ditempat kawan gue yang ga jauh dari meeting point acara, ternyata sudah banyak peserta yang berkumpul duduk membentuk lingkaran-lingkaran tak beraturan seperti blokade. Tapi ada juga yang asik dengan kegiatannya sendiri seperti telepon pacarnya (entah pacar beneran atau bukan), ada yang tertidur pulas (mungkin dia lelah kerja seharian), dan ada juga yang duduk diem sendirian di pojokan pula (entah apa yang sedang dia pikirkan).
foto ini diambil sebelum keberangkatan ke gunung gede bersama kawan-kawan seperjalanan dalam acara munggah bareng yang diadakan keong adventure.
berang-berang makan coklat, BERANGKAAAAAAAAAAAAAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
***
Pos pendakian Gunung Gede jalur Putri, Sabtu 11 desember 2010.
Foto ini diambil sebelum mendaki di pos gunung putri, untuk berdoa sebelum pendakian dimulai (sebagai pendaki baru gue termasuk yang paling hikmat berdoa, mohon diberi kekuatan dan petunjuk jalan, sekalian minta diketemukan jodoh....Eeehh).
Pendakian pun dimulai tanpa aba-aba peluit seperti lomba lari, dimulai dari tim pertama yang jalan sekitar 10 orang didampingi 1 orang dari panitia acara berlanjut tim-tim berikutnya tanpa komando resmi. Udara dingin terasa menembus kulit yang sudah dibungkus rapat oleh baju berlapis-lapis kaya rainbow cake ditambah jaket hangat, tapi masih terasa sangat dingin seperti menusuk-nusuk tulang (melebihi sakit dalam pencarian tulang rusuk yang belum ketemu....Tsaaaaaaah). Karena sebelum naik gunung gue jarang sekali olah raga maka ga heran jika langkah kaki gue mulai ga beraturan seperti orang yang mabuk (bukan mabuk cinta), dan nafas pun terengah-engah seperti ikan kekurangan air untuk hidup atau kaya dikejar pitbull. Setiap jalan 5 meter pasti berhenti dan sesekali membenarkan letak posisi carrier dipunggung yang memang ga nyaman dibawa, itu berlangsung dari pos lapor gunung putri sampai pos 1. Sepanjang jalan saat berpapasan dengan pendaki lain gue selalu bertanya masih jauh atau tidak, dan rata-rata menjawab "sudah dekat kog,.... tuh udah keliatan puncaknya... (dalam hati dipikir mata gue rabun apa, gue liat sepanjang jalan pohon tinggi hutan juga sangat rapat), beberapa menit lagi sampai kog (ini udah berapa jam keleeeess)... , semangat kawan...(cuma bisa bilang Ho-oh dalam hati tanpa mampu keluar dari mulut)". Itu kata-kata yang berulang kali gue denger dari beberapa pendaki yang berpapasan di jalur pendakian, mungkin mereka mau semangati gue yang nampak kelelahan dan mulai nyerah untuk melanjutkan pendakian (makasih kawan rasanya mau gue peluk dari belakang, baca: MINTA GENDONG!!!!!).
***
Sampai pos 3 gue benar-benar ga kuat lagi menahan beban tubuh ditambah kaki gue mulai keram, lengkaplah sudah penderitaan gue saat itu. Gue pun duduk dan hampir tertidur, dalam hati terpikir kenapa gue mau kaya gini ya, capek banget kapok rasanya gue ga mau lagi naik gunung (sumpaaaaah...capek pake buaaanget). "Aaaaaargh...", teriak dalam hati soalnya suara gue pun udah males keluar. Tas carrier yang menempel dipunggung, ingin rasanya gue mau buang ke jurang karena sangat kesal berat beban yang harus gue bawa. Ga berapa lama ada beberapa pendaki yang bertanya kondisi gue, gue jawab ga sanggup lagi buat lanjutin pendakian (akuuuuh tak sanggup lagi menerima semua ini...Eeeh). Mau segera turun lagi karena kaki saat itu keram, lagipula gue udah ga sanggup lagi mengangkat beban carrier (beban hidup gue aja udah berat, ditambah lagi nih carrier). Akhirnya diantara para pendaki itu ada yang bersedia membawakan carrier gue (cieeeeeee...tepok tangan dong), dan menyarankan gue untuk tetap lanjutkan pendakian karena selain jaraknya udah tinggal dikit lagi (Whaaaaat......???@!@!##$%).
***
Akhirnya setelah pergolakan batin yang terjadi dalam diri, gue pun berusaha melanjutkan perjalanan kembali setelah kaki gue dirasakan ga sakit lagi karena keram pada betis dan paha (Doakan akuuuuh yaa). Melangkah walau terasa berat melanjutkan pendakian menyusul kawan-kawan seperjalanan yang udah di atas. Dan sampai di surya kencana sore hari sudah hampir gelap, langsung menuju ke tempat para peserta lain mendirikan tenda.
***
Malam hari istirahat pun tidak nyaman, karena suhu diatas dingin sekali (ditambah hati yang telah lama beku, cailaaaaaaaaah.....). Sesekali gue terbangun karena kaki keram, benar-benar sungguh menyiksa rasanya. Mungkin dikarenakan perlengkapan dan kurangnya pengetahuan mendaki gunung, maka gue merasa paling tidak nyaman dalam perjalanan ini (Padahal udah cari banyak informasi tentang dunia pendakian sampai dunia percintaan, Eeeeeh...?!?!?!?!).
Esok harinya bangun badan sedikit segar (kaya sop buah komplit pake timun suri) karena istirahat dan makan yang lebih dijaga, itu karena kawan yang kemaren membawakan carrier gue memberi tau sedikit banyaknya tentang pendakian. Lumayan dapat ilmu dari sharing dengan dia, lalu setelah semua sarapan rombongan peserta bergegas menuju puncak dan turun lewat jalur cibodas (Whaaaaaaaat?@#&%^#@%$, naik lagiiiiiiiii....huft, jadi sedih akuuuuh nya).
Oke apa yang sudah gue mulai, harus bisa gue selesaikan (berdiri tegap seperti batu karang yang teguh). Langkah kaki berjalan dengan semangat pada saat jalur pendakian lurus tanpa tanjakan, tapi ketika jalur menanjak seperti biasa 5 langkah berhenti-5 langkah berhenti begitu seterusnya sampai puncak gunung gede. Di puncak gunung gede gue ga bisa melihat pemandangan apa-apa, cuma asap putih seperti di dunia lain (selamat menikmati kabut, di hati yang sedang kalut cuk).
***
Sampai di pos lapor cibodas sudah gelap, gue pun merasa sangat letih dalam perjalanannya. Ternyata capek kuadrat kalo pas turun (tadinya gue pikir turun lebih enak, ternyata gue salah besar), tapi syukurnya perjalanan ini lancar tanpa ada hal yang tidak diinginkan (pengen nangis rasanya, akuuuuh terharu).
Akhir cerita tentang pengalaman pertama mendaki gunung itu banyak sekali yang gue dapet, tapi yang paling utama adalah KESIAPAN karena hal itu yang paling penting dalam melakukan suatu kegiatan. Tanpa PERSIAPAN yang matang rasanya ada yang kurang dalam melakukan suatu hal, jadi sudah siapkah untuk melanjutkan perjalanan berikutnya??????
3 comments for "Pengalaman pertama mendaki gunung"
Tapi suka ngiler dan pengen naik gunung liat orang share photo dari puncak dengan pemandangan yang WOW abis..
Kept sharing Nya...
Sip... di tunggu cerita selanjutnya!!